Eksistensi Agama Islam dalam
Pengaruh Ekonomi dan Kebudayaan Di Masyarakat Indonesia
Oleh Rizaldi Budi Hastomo (Tugas KTI)
Indonesia merupakan negara yang
memiliki landasan bhineka tunggal eka yang berarti berbeda beda namun tetap
satu, dalam ajaran agama Islam, Islam mencontohkan sikap toleransi kepada
selain agama Islam sehingga menjadikannya Indonesia satu kesatuan yang berdaulat
atas keTuhanan Yang Maha Esa. Dalam perkembangan Indonesia, agama Islam
mengambil peran sangat penting dalam pengaruh kemajuan Indonesia dari segala
aspek, hal tersebut dapat kita lihat dari salah satu aspek perdagangan. Penyebaran
budaya Islam di Indonesia berlangsung secara damai dan evolutif. Islam berkembang lewat perantaraan bahasa Arab. Kontak
awal Islam dengan kepulauan nusantara mayoritas berlangsung di pesisir pantai,
khususnya melalui aktivitas perdagangan antara penduduk lokal dengan para
pedagang Persia, Arab, dan Gujarat (India). Kontak-kontak ini memungkinkan
proses asimilasi, sinkretisasi, dan
akulturisasi budaya (Seta Basri/2012). Hingga saat
ini dakwah terus berlanjut sehingga agama Islam sangatlah eksis di zaman ini. Dari sisi aspek ekonomi agama Islam juga sangat
mengambil peran penting dalam kemajuan Indonesia, karena agama Islam
mengajarkan akhlak untuk berbagi dengan
sesama.
Agama Islam di Indonesia saat ini
telah berkembang pesat, hal tersebut dibuktikan bahwa mayoritas penduduk
Indonesia adalah agama Islam, Menurut hasil sensus tahun 2010, 87,18% dari
237.641.326 penduduk Indonesia merupakan pemeluk agama Islam
(wikipedia.org). Dalam sejarah kemerdekaan Indonesia tokoh-tokoh muslim
mengambil peran yang sangat penting dalam mewujudkan kemerdekaan Indonesia
seperti halnya tokoh Soekarno, pangeran Dipenogoro, Moh.Hatta, dan lain lain. Mereka
semua adalah pahlawan bangsa Muslim yang memiliki semangat nasionalisme untuk
memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan negara lain.
Dalam konteks waktu di era modern
ini, agama Islam telah berkembang dengan merata walaupun ada daerah-daerah yang
belum dapat dijangkau oleh orang-orang muslim karena bisa faktor geografis dan kepercayaan lain yang
sangat mengental, biasanya terjadi kerena paksaan budaya itu sendiri, Indonesia
memang merupakan kaya akan keberagaman budaya yang khas pada setiap daerah yang
nota bene sangat sakral
dan wajib untuk dilaksanakan, oleh karena itu agama Islam memiliki tantangan
menyikapi hal tersebut dengan toleransi.
Secara umum kebudayaan dapat dipahami sebagai hasil oleh
akal, budi yang berupa cipta, rasa, karsa dan karya manusia yang tidak lepas
dari nilai ketuhanan. Adapun akal budi meliputi :
Pertama, cipta merupakan kerinduan manusia untuk mengetahui
rahasia hal yang ada dalam pengalamanya secara lahir dan batin . hasil cipta
berupa berbagai ilmu pengetahuan.
Kedua, karsa merupakan kerinduan manusia untuk menyadari
tentang asal-usul manusia sebelum lahir dan ke mana manusia sudah mati.
Hasilnya berupa norma-norma agama dan kepercayaan.
Ketiga, rasa merupakan kerinduan manusia akan keindahan
sehingga menibulkan dorongan untuk menikmatinya. Manusia pada dasarnya selalu
merindukan keindahan dan menolak keburukan atau kejelekan. Hasil dari
perkembangan rasa yaitu terjelma dalam dalam bentuk berbagai norma
keindahan yang kemudian menghasilkan berbagai macam kesenian. Sementara itu ,
hasil budaya manusia dapat dibagi menjadi dua macam yaitu :
1.kebudayaan jamaniyah (kebudayaan fisik) seperti
benda-benda ciptaan manusia, misalnya alat perlengkapan hidup.
2.kebudayaan rohaniyah (non-material), yaitu hasil
ciptaan yang tidak dapat dilihat dan diraba, seperti agama, ilmu pengetahuan,
bahasa dan seni.
Kebudayaan tidak diperoleh
manusia sebagai warisan atau generatif
(biologis) namun hahya mungkin
diperoleh dengan belajar dari masyarakat. Tanpa masyarakat manusia akan mengalami
kesulitan dalam membentuk budaya. Sebaliknya, tanpa budaya manusia tidak dapat
memepertahakan kehidupanya. Justru dengan adanya kebudayaan dapat digunakan
untuk membedakan manusia dengan hewan.
Islam adalah agama yang mengajarkan
semua hal yang baik. Ketika zaman jahiliyah
dan budaya bangsa lain yang penuh dengan kebudayaan, Islam datang dengan sikap
toleransi dan sikap baik pada masa Islam berdakwah yang tidak langsung
melakukan paksaan untuk merubah cepat budaya jahiliyah dan bangsa lain pada waktu itu, hal tersebut dapat kita
teladani dan kita terapkan bagi umat muslim terutama dalam kehidupan di era
Indonesia ini, hal tersebut dapat menjadikan masyarakat Indonesia akan menjadi
satu kesatuan bhineka tunggal eka.
Di era Globalisasi saat ini, ekonomi
Indonesia berkembang pesat, pada tahun
1950 sistem ekonomi Indonesia adalah liberal
yang diusung oleh Adam Smith, tetapi karena kelemahan-kelemahan dalam
sistem ekonomi liberal akhirnya menimbulkan banyak kritikan dalam sistem ini
hingga selama 9 tahun sistem ini berjalan, pada tahun 1959 Indonesia menganut
sistem ekonomi sosialisme, namun setelah 7 tahun berjalan Indonesia menganut
sistem ekonomi pancasila namun saat ini sistem ekonomi Indonesia dapat terbantu
oleh ajaran agama Islam karena Islam mengajarkan ibadah yang dapat membantu
ekonomi masyarakat kurang mampu atau miskin seperti zakat, shadaqah, infaq, dan lain sebagainya. Dalam hal ini menurut
penulis sistem yang sebaiknya diterapkan Indonesia adalah sistem ekonomi Islam. Ketua Umum Badan Amil Zakat
Nasional (Baznas) Didin Hafidhuddin menyatakan, penerimaan dana zakat yang
terhimpun selama 2010 mencapai Rp 1,5 triliun.Angka
tersebut meningkat jika dibandingkan tahun 2009 yang hanya mencapai Rp 1,2 triliun."Diharapkan
ke depan akan meningkat menjadi angka 20%, sehingga potensi zakat Indonesia
mencapai Rp 100 triliiun per tahun," katanya di Jakarta, Kamis
(17/3/2011).Didin menambahkan, dana zakat itu semuanya disalurkan kepada warga
yang membutuhkan. Penerimaan manfaat zakat di seluruh indonesia mencapai angka
2,28 juta orang atau 9,03% dari seluruh jumlah penduduk miskin Indonesia.Sosilisasi
zakat nasional itu juga diisi dengan acara penandatanganan sejumlah nota
kesepahaman antara Baznas dan sejumlah BUMN, melalui beberapa program
pengurangan kemiskinan, pemeliharaan kesehatan, dan pendidikan.Salah satu
program itu adalah pembangunan 100 rumah sehat yang membutuhkan dana sebesar
Rp2 miliar. Rumah sehat itu bisa (INILAH.COM, Jakarta). Dalam hal
yang telah disebutkan Indonesia memang terbantu dibidang ekonomi.
Sistem ekonomi Islam adalah sistem
yang menghargai kepemilikan individu yang memberikan kebebasan pada pasar.
Tetapi, kebebasan yang diberikan kepada individu dan pasar adalah kebebasan
yang beretika. Kebebasan yang tidak sebebas-bebasnya, kebebasan yang mendapat
rambu-rambu ketentuan agama Islam yang hakekatnya sangatlah adil. Jika seluruh
masyarakat Indonesia mampu memaknai agama Islam maka negara ini akan makmur dan
sentosa karena jika kita hitung bila seorang berinfak 1000 rupiah setiap
harinya maka dalam sebulan terkumpul 30.000 rupiah dikalikan 238 juta(Penduduk
Indonesia saat ini) maka akan diperoleh Rp 7.140.000.000.000, uang sebesar itu
dapat dijadikan dan pembangunan suatu daerah secara bergilir di seluruh
Indonesia setiap bulannya.
Eksistensi agama Islam di Indonesia
sangat berpengaruh dari segala aspek yang ada terutama pada bidang kebudayaan
dan ekonomi. Maka dalam hal ini dapat kita simpulkan bahwa agama Islam
merupakan agama yang eksis dalam
pengaruh kebudayaan dan ekonomi yang saat ini terus berkembang sesuai keadaan
zaman era modern.
DAFTAR PUSTAKA
Media Internet
Media Pustaka
Ø Muhammadiyah
Suara. 2011. Umat Islam bukan Pendatang
di Negeri ini (suara muahammadiyah edisi16). Yogyakarta:Yayasan Badan
Penerbit Pers “Suara Muhammadiyah”
Ø Mahfud
Choirul. 2010. Islam berbicara pendidikan
dan pengajaran(muahammadiyah edisi 05). Yogyakarta:Yayasan Badan Penerbit
Pers “Suara Muhammadiyah”
Ø Muhammadiyah
Suara. 2011.Pengaruh kejayaan Islam di Indonesia (suara muahammadiyah edisi 17). Yogyakarta:Yayasan Badan Penerbit
Pers “Suara Muhammadiyah”
0 komentar:
Posting Komentar