Hastomobudirizaldi.blogspot.com follow us twitter @budi_rizaldi - semoga dapat menambah wawasan kita-

Sabtu, 09 Maret 2013



Cerpen oleh:

Rizaldi Budi Hastomo

Motto : Waktu terus berputar dan waktu sangat berharga untuk mencapai masa depan dan janganlah lupa berIbadah kepada Allah SWT ,serta jauhilah larangan-larangan-Nya.

Sebuah Cerpen Nyata
IKHTIAR DAN TAWAKAL SOSOK SEORANG AYAH


Pada Suatu hari tinggalah seorang Ayah yang kesehariannya mabuk, judi, dan menghabiskan uangnya, Sehingga hal tersebut menjadikannya orang yang dijauhi dari masyarakat sekitarnya. Kelurganya pun blum bias menyadarkan sang Ayah tersebut agar tidak berbuat yang tidak baik karna sangat memalukan bagi keluarganya.
Suatu ketika Ayah tersebut sedang mabuk dan berselingkuh dengan wanita lain, ketika itu tak sengaja seorang tetangganya melihat perbuatannya tersebut diluar kaca jendela ,tetangganya pun langsung melaporkannya kepada Istrinya, ketika Istrinya mendengar kabar tersebut, Istri tersebut langsung menghubungi sang suami tersebut, namun sudah dihubungi tetap saja sang suami tetap menghiraukan, hingga beberapa kali ia coba namun hasilnya tetap saja nihil, rasa khawatir bercampur marah pun kian meninggi bagaikan gunung api yang mengeluarkan awan panas dan lahar .si Istri tidak putus asa dia pun mengirimkan sebuah pesan singkat melalu handphonenya yang isinya ia akan menceraikan suaminya besok pagi .
Ketika si Ayah tersebut sedang asyik berfoya-foya dengan mabuk,berjudi,dan berselingkuh dia ingat dengan anak-anaknya di rumah dan istrinya. dia pun sadar sehingga dia tidak jadi berhubungan dengan selingkuhannya itu karena ia teringat keluarganya. sang Ayah tersebut lalu melihat handphonenya yang ternyata ia telah di hubungi oleh sang Istri, ketika ia melihat pesan dari Istrinya alangkah terkejutnya dia karena Istrinya akan menceraikan ia.
Si Suami pun menghubungi sang Istri dengan harapan Istrinya tersebut mau bernegoisasi dengannya. ketika Istrinya mengangkat handphonenya langsung menjawab “Assalamualaikum Yah”kata Istri, lalu sang Suami menjawabnya “Waalaikumusalam bu, maaf Ayah baru menghubungi Ibu“kata Ayah, ”Tidak apa-apa”kata Istrinya, ”ngomong-ngomong soal pesan yang Ibu berikan kepada Ayah itu sungguh-sungguh kah?”kata Ayah, ”Iya itu memang keputusan yang bijaksana yang Ibu buat“Kata Istrinya, ”bisa kah kita membicarakan soal ini nanti di rumah?”kata Ayah, “mungkin di pengadilan aja yang adil”kata Istrinya, “maafkan Ayah bu..”kata Ayah”. lalu seketika Istrinya memutuskan pembicaraan.
Setelah itu sang Ayah pun langsung segera pulang dengan tergesa-gesa. Ketika sampainya di rumah,keadaan pun berubah karena di rumah tersebut terlihat sepi hanya ada anaknya yang pertama, ”kemana semuanyak nak?”kata sang Ayah, ”sedang pergi yah..”kata anaknya, ”kemana nak??”kata Ayah, “belum tau yah..,ehm yah aku minta uang buat bayar sekolah dong..soalnya kalau belum bayar nanti aku belum bisa ikut ujian sekolah”sahut anaknya.dengan perasaan tak enak ,dan berfikir uangnya habis untuk berfoya-foya, Ayah tersebut menjawab pertanyaan anaknya itu ”maaf nak uang bapak belum cukup untuk bayar sekolah kamu”. dengan perasaan kecewa dan sedih anak tersebut akhirnya kembali melanjutkan aktivitasnya,perasaan Ayah pun semakin bingung, lalu dia mengfikirkan bahwa Istrinya dan Anaknya pergi ke mertuanya.
Sang Ayah pun merasakan tidak enak terhadap anak pertamanya tersebut, lalu Ayah tersebut mencarikan uang untuk membayarkan sekolah anaknya dengan cara berkeliling kampung bertemu warga demi warga yang mau mengutanginya, namun tak ada satu pun yang mau membantunya karena warga setempat menganggap bahwa Ayah tersebut akan menggunakan uang tersebut untuk berfoya-foya.
Sang Ayah pun semakin bingung mau mencari kemana lagi uang yang sangat diperlukannya, tiba-tiba Istrinya menghubungi Ayah tersebut, dengan perasaan senang namun sedikit tidak yakin dia menjawab “Assalamualaikum bu..,ada apa?”, ”Walaikumusalam yah,Ibu mau meminta uang kepada bapak buat membayar biaya berobat anak kita”kata Ibu tersebut, ”loh emang ada apa dengan anak kita bu..”jawab Ayah. “anak kita sedang sakit demam dan sekarang Ibu membutuhkan obat buat anak kita”kata Ibu tersebut. “maaf bu,Ayah belum punya uang”sahut Ayah. Istrinya pun marah dan langsung mematikan handphonenya.
Sang Ayah sangat-sangat bingung seakan tak ada harapan lagi hingga dia berpikir akan bunuh diri malamnya itu saja, karena banyak masalah-masalah menumpuk menjadi satu. akhirnya dia pergi ke dapur untuk mengambil seutas tali dan kain yang kuat lalu ia bentuk lali itu seperti lingkaran yang cocok untuk kepalanya,setelah itu ia talikan di atas plafon kamar mandinya.
Ketika semua sudah siap, dian mencoba untuk bunuh diri, namun saat dia mendengar gemercik air, dia menjadi teringat bahwa dia belum sholat, dia berfikir bahwa “Astagfirullah, selama ini aku menghiraukan perintah-MU ,Ya Allah, Maafkan hamba.Oke sebelum aku mulai bunuh diri alangkah baiknya aku sholat terlebih dahulu untuk yang terakhir kalinya sebelum meninggal”
Lalu Ayah tersebut mengambil air wudhu dan  langsung sholat lalu berdo’a untuk diberikan kemudahan dalam mencari rizki yang halal, setelah selesai dia melihat disampingnya terdapat Al-Qur’an dan dia kembali berfikir ”Ehm..Aku jarang ngaji,Apa mendingan ngaji dulu ya.”, akhirnya Ayah tersebut mengaji hingga satu Al-Qur’an ia baca, dan tak terasa hingga sudah larut malam,akhirnya ia pun berfikir bahwa sebaiknya bunuh dirinya ditunda karena sudah larut malam.
Pagi harinya, ketika adzan shubuh berkumandang dia terbangun karena dia teringat jarang sholat shubuh, ia pun sholat. saat fajar telah tiba dia pun berfikir bahwa sebaiknya ia gunakan waktu hari in untuk mencari uang. namun hari itu dia tidak mendapatkan apa-apa, ia pun ingat dengan Istrinya yang hari ini akan menceraikannya, Ia pun tidak datang memunuhi panggilan itu.
Ia pun langsung kembali ke rumah, di rumah dia bingung mau melakukan apa. Sorenya terdengar suara pukulan pintu yang sangat keras dari depan rumah, dia berfikir “kenapa sih ni orang gak sopan banget”, ia langsung membukakan pintu tersebut, namun ketika di buka muncul dua orang berpakaian preman,sang Ayah bertanya ”ada apa kalian kesini”, “kami kesini ingin mengih untang bapak yang bapak pinjam dulu untuk berfoya-foya!”dengan lantang mereka menjawab, sang Ayah terkejut karena ternyata ia memiliki hutang, “memang berapa hutang saya?”kata Ayah, “20 juta pak!”jawab mereka, “aduh saya belum punya uang segitu tolonglah beri saya waktu”kata Ayah, “Oke kami beri waktu dalam 3 hari kalau lebih dari itu maka rumah anda akan kami sita sebagai gantinya dan bapak harus angkat kaki dari rumah bapak”kata mereka.
Dua orang tersebut akhirnya pergi, sang Ayah pun mulai bingung mencari uang kemana  ,ia pun mencari uang seharian, namun hasilnya nihil, dan ia memutuskan bahwa ia ingin berdoa kepada Allah selama 2 hari kedepan untuk diberikan jalan keluar yang baik dari semua masalah-masalah yang ia hadapai tersebut.
Hari kedua menjelang penagih hutang tersebut datang ia pun mulai putus asa tak ada harapan di benaknya. Malam hari dia berfikir untuk mencoba bunuh diri lagi, namun ketika semua sudah siap, dia mendengar suara pukulan pintu depan rumahnya, sang Ayah ketakutan ,dia berfikir kepada kedua orang penagih hutang “kenapa datang sekarang, janjinya kan besok”
Ketika ia sudah membukakan pintu dengan waspada, ternyata muncul seorang sosok laki-laki dan ternyata taman kuliahnya dulu di pembangunan, “loh kamu to…wan, mari silahkan masuk, maaf kalau rumahnya kecil”kata Ayah sambil mengantarkan pria tersebut keruang tamu, “taka apa-apa”kata Wawan, “ada apa malam-malam gini kamu kesini wan?”kata Ayah, “ya silaturahmi yang pertama, kedua aku ingin mengajak kamu berbisnis proyek besar, kamu kan terkenal dengan pemborong yang handal yang mengerti harga, tolong kerjasama mu, ya lumayan lah uang gaji kamu nanti kalau mau ikutan”kata Wawan, sang Ayah berfikir bahwa ini kesempatan bagus untuk mendapatkan uang dan sangat membutuhkan uang tersebut, “memang berapa yang berani kamu tawarkan kepada ku wan?”kata Ayah sambil menyinggung.
“ya sekitar 30 juta wan”kata Wawan, “, “tetapi uangnya hari ini harus ada wan”kata Ayah tanpa berfikir panjang, “kalau saya punyanya 20 juta tunai nanti dari ATM karena bank tutup 10 jutanya besok aja ya ”kata Wawan, “Ya sudahlah aku terima tawaranmu,ehm..maaf ya wan Istriku baru pergi jadinya minumannya seadanya”kata Ayah.
“Tidak apa-apa,sip kalau begitu, mari ku antar segera ke ATM”kata Wawan sambil mengajak sang Ayah. Pagi harinya dua orag penagih hutang datang, lalu sang Ayah membayarkan hutangnya, saat bersamaan sang Istri pulang dengan mudah terharu berlari untuk memeluk sang Ayah bersama anak-anaknya, “maaf yah..setelah ibu berfikir sebaiknya kita tidak cerai”kata Istrinya sambil menangis sang Ayah pun meberikan uang kepada Istrinya sisa dari gajinya dalam proyek bersama temannya, “bu ini uang hasil jerih payah dari Ayah dalam bekerja untuk keperluan obat anak kita dan lainnya,maafkan Ayah juga bu..Ayah khilaf”kata Ayah. Sang Istri dan anak-anaknya pun terharu.
Akhirnya keluarga tersebut menjadi rukun kembali dan hidup sejahtera serta sang Ayah dan keluarganya rajin mengerjakan sholat dan amalan-amalan lainnya,karena ketaatan seorang Ayah kepada Allah SWT.

0 komentar:

Posting Komentar